Rabu, Desember 30, 2009

Day 365-1: What Was That Again?

I have to convince myself that times and things will improve to the better side. Wishful thinking it may be but that must be sufficient enough to keep going on.

Not even 48 hours to 2010 and I am still feeling that times just get worse and worse. Or have I just imagining things?

I know that I still posses next to nothing about skill on image editing, much less in photography, especially portrait. In short: I still suck.



Take a look at that picture. What's good about it? I don't know. I don't even know why I chose to upload this one among many other so-so pictures of her. Maybe because I am short on imagination? A big MAYBE.

Anyway, I fervently hope that 2010 will be better, a lot of opportunities arise, good surprises and better fortunes, and everything working out with my girlfriend.

In case this is my last post this 2009:

HAPPY NEW YEAR!

Jumat, Desember 25, 2009

Day 360-1: When Was That?

When was that actually, the last time I spent time with my whole family on a Christmas eve -- or make itu Christmas Day?

Try as hard as I could, I could remember any precise moment or year right now, that I was among my sisters, brother, and parents.

Today, another Christmas, is another event that I am not among my family. In this shopping mall, among this crowd, I am alone.

Now wouldn't that make me look weird? Of all the tables here none of them were occupied by a single person, except mine. I must be looking weird, writing this post.

Ah, I just try not to care.



At least I know there is God that's always with me and LC who'll be thinking of me if she's not sleeping. Ah, the sleeping beauty.

Selasa, Desember 15, 2009

Minggu, Desember 13, 2009

Melakukan Kesalahan Yang Sama

Membaca berita olahraga tentang timnas sepakbola kita, yang tak juga mencuat prestasinya, dengan pola pelatihan yang sejak hampir limabelas tahun yang lalu masih begitu-begitu saja, membuat hati miris. Coba bayangkan saja kalau sejak dari zaman PSSI Primavera pertengahan tahun 90-an sampai sekarang tetap saja solusi pembinaan pemain usia muda adalah dengan mengirimkan keluar negeri.

Bahkan setelah berkali-kali tak ada prestasi yang mencuat tetap saja PSSI mengirimkan pemain-pemain muda untuk berlatih keluar. Aneh.

Tapi tidak juga, kalau dipikir-pikir lagi. Aku juga melakukan kesalahan yang sama. Seringkali malah. Sampai seperti lagu band Kerispatih. Tentu saja yang mereka nyanyikan adalah tentang kesalahan yang sama sehingga menimbulkan persoalan cinta. Ha ha ha...





Seperti memfoto produk seperti ini. Bahkan setelah beberapa kali percobaan aku tetap masih melakukan kesalahan yang sama. Entah itu lighting fall-off yang kurang tepat. Entah itu background yang kurang rapi.

Artinya memang aku tahu aku seharusnya membuat catatan teknis tentang foto-foto yang kulakukan dan kuhasilkan agar tidak mengulang lagi dari awal. Jadi bila memfoto helm aku sudah punya setting pencahayaan yang default sebagai titik awal memulai. Nah bila hasil review foto dirasakan kurang memuaskan maka segeralah bisa dilakukan perubahan.

Tapi dasar aku bodohnya melebihi keledai. Tetap saja aku mengulang dari awal. Tetap saja memikirkan lagi dari awal apa dan bagaimana setting lampu yang harus dilakukan bila itu helmet, shoes, jacket, dan lainnya.

Ingatkan aku untuk berubah karena aku orang yang keras kepala.

Kamis, Desember 10, 2009

Day 345-1: Berbeda Tetapi Tetap Satu

Aku ingin percaya kalau perbedaan fisik tidak mempengaruhi penilaian orang atas siapa diri kita. Aku ingin orang memilih menilai orang lain berdasarkan karakter orang tersebut dan bukan tampilan fisiknya saja.
Aku ingin orang yang secara fisik menarik mendapatkan perlakuan yang sama dengan orang yang kurang menarik secara fisik.

Tapi aku hanya orang bodoh yang bermimpi akan utopia.



Sudah sejak dulu, dalam proses evolusi, nenek-moyang manusia menilai dan berpegang pada kesan pertama yang ditampilkan dan itu adalah tampilan fisik seseorang. Itulah salah satu cara untuk bertahan hidup spesies kita. Itu natural.

Biarpun hal ini berpotensi besar menjadi sumber ketidakadilan tetapi tak ada yang bisa disalahkan karena menuruti nalurinya.

Namun tentu saja tidak ada salahnya juga untuk tetap percaya bahwa biarpun kita berbeda-beda (suku, agama dan kepercayaan, ras, golongan, bentuk fisik) tetapi kita tetap bisa bersatu dalam tujuan, cita-cita, dan idealisme yang sama.

Sabtu, Desember 05, 2009

Day 340-1: A Lotta Books!

As for last week I got a bunch of opportunities for stage photography, this week I'm overwhelmed by books! A whole lotta books!

I just bought Nagabumi I (yes it is the first book of I do not know how many) by Seno Gumira Ajidarma. Being published by Gramedia, I hope that it won't be one of many series that the sequel never get to print because the first book's selling was not that many. I remember a lot of titles but I'm not sure those were Gramedia's published books.

And yes it cost me more than a hundred thousand rupiahs because it was a hardcover edition which remind me of Senopati Pamungkas and Musashi and Taiko from the same publishing company. I do have the intention to collect those titles yet somehow I never passed the initial barrier of holding the book on my hand in a bookstore.

Boy I just wish Mr. Ajidarma wrote this one really well and the publishing company do printed the sequel otherwise I would send them hatemails! Spams! I'd even willing to allocate time to make online threats!




Of course she has nothing to do with the book I mentioned above but a post without an accompanying picture is live a vegetable without salt. (Er, am I saying the right expression?)