Rabu, Maret 25, 2009

What's Keeping Me Going?

Lately my work just kind of sucks which made me feel guilty. A lot of other Indonesian are jobless. Even one of my friend got fired from the international company which he had worked for for the last three years.

Me? I'm still working and earning my share that keep me from asking for bail out from my parents. For that, I am suppose to be grateful right?

But here I am, cursing some part of my job.

I had to remind myself again and again to contain it.

Thankfully I have a hobby that can keep my negative auras away. Everytime I had scheduled a hunting, my spirit soar up with anticipation. Like this one time. A friend emailed me that he'll contact me if the shooting he arranged for tommorrow continue as planned.

Eventhough that'll mean that I have to skip a day's work. I try not to think about that. Not now. All I can do is to cross my fingers.

Jumat, Maret 20, 2009

Day 80-1: Weekend, Here I Come!!!

Horeee....!!!

Tak terasa sudah weekend dan kali ini aku menulis sehari lebih cepat karena jadwal seharusnya, Day 80, kemungkinan tak bisa dipenuhi karena aku mungkin akan seharian melakukan perjalanan dan hunting ke daerah Cisarua.

Kuharap tak ada gangguan yang berarti dan semuanya lancar-lancar saja. Untuk itu aku berdoa sejenak...
.
.
.
Amin.

Nah, sekarang aku -- walaupun sedang migren -- merasa sangat bersemangat sekali. Aku cuma masih belum tahu mau makan apa malam ini. Sekarang sudah pukul 18:45 waktu setempat dan aku sudah lapar. Tapi belum terpikir mau makan apa.

Apakah aku akan mencari p-o-r-k saja? Entahlah.

Rabu, Maret 18, 2009

Si Pemalas

Akhir-akhir ini aku merasa pantas digelari si pemalas!

Saking malasnya, ada banyak item dan detail pekerjaan juga item personal yang seharusnya kukerjakan tapi tidak tersentuh sama sekali. Selalu saja ada hal-hal lain yang kukerjakan yang tidak ada kaitannya dan tak berpengaruh sama sekali pada penyelesaian pekerjaan yang sebenarnya makin lama makin menumpuk.

Otakku berkata kalau aku butuh liburan yang refreshing. Sayangnya mau ke Bali, sebentar lagi mess di sana mau ditutup karena setelah dua tahun berturut-turut akhirnya bossku memutuskan untuk tidak lagi mengambil project di Bali dan Nusra. Perhatiannya sekarang tertuju ke Pulau Sulawesi.

Lalu tiap hari aku mengkhayal mencoba teknik pencahayaan -- yang sialnya aku tak punya cukup gears untuk melakukannya. Tapi tetap saja tahap mengkhayal ini selalu memakan waktu yang lebih lama dibanding waktu yang kubutuhkan untuk membalas e-mail kantor dan melakukan panggilan kerja.

Aku mungkin bukan pemalas. Hanya kurang termotivasi. Apalagi cuaca akhir-akhir ini membuatku makin merasa tak enak badan. Harus waspada nih.

Senin, Maret 16, 2009

Day 75: Integritas

Hari ini aku mulai membaca sebuah buku tentang integritas karya Dr. Henry Cloud.

Aku belum tahu bakal mendapat apa dari membaca buku ini tapi aku berharap ada semacam solusi untuk hal-hal yang kurasakan belum berhasil kucapai tapi ada disebutkan di dalam bagian awal buku tersebut -- yang menjadikan alasanku membelinya tadi malam di sebuah toko buku dekat kantor.

Tapi seperti banyak buku lainnya yang kubaca dan/atau kubeli, membaca karya terjemahan memang membingungkan. Entah kenapa, sepertinya sulit sekali menangkap makna dari tiap bab yang tersaji. Aku berharap bukan karena kecerdasanku menurun dan kemampuan analitisku memburuk -- seperti juga kemampuanku memelototi layar LCD komputer setiap hari.

Yah, pokoknya ada sedikit yang aku tangkap soal karakter dan integritas dan keterkaitannya. Mungkin aku bisa merumuskannya untukku sendiri nanti. Kita lihat saja nanti.

BTW, menuliskan sesuatu yang menarik sambil mendengarkan "The Slip"-nya NIN tidak gampang ya.

Sabtu, Maret 14, 2009

Ada Banyak Hal

Ada banyak hal yang ingin kuceritakan. Tapi rasanya energiku terkuras sejak dari memegang terminal ini. Dari membuka flap LCD monitor; menekan tombol power ke ON; menunggu system boot; tahu-tahu rasanya energiku habis terkuras. Tak ada yang benar-benar bisa kukerjakan. Tak ada semangatku untuk mempelajarinya.

Aku mungkin membutuhkan liburan. Yang kubayangkan adalah pantai. Tentu akan menyenangkan. Mungkin aku akan ke pantai pada akhir minggu depan. Semoga saja bisa.

Rabu, Maret 11, 2009

Day 70: "Wake Me Up When September Ends"

here comes the rain again
falling from the stars
drenched in my pain again
becoming who we are

as my memory rests
but never forgets what I lost
wake me up when September ends
"Wake Me Up When September Ends" -- Green Day

Banyak orang yang mengenal lagu ini, bahkan di Indonesia juga. Dunia berubah setelah 9/11 saat pesawat-pesawat terbang itu menabrak "twin towers". Setelah hari naas bulan September itu, bahkan Indonesia yang berada jauh dari benua Amerika terkena dampaknya.

Sekarang, setelah Presiden Amerika Serikat yang ke-44 menetapkan batas penarikan pasukannya dari Irak, surprisingly, dia memilih bulan September 2010. Mengejutkan buatku karena aku tidak paham perhitungan dan pertimbangannya memilih waktu tersebut. Masalah logistik? Rentang waktu mempersiapkan warga Irak untuk bisa menjalankan pemerintahan dan menjaga keamanan di dalam negerinya sendiri? Entahlah.

Tapi ketika September berakhir, mungkin mereka -- the Iraqis -- bisa bangun di pagi harinya tanpa perasaan was-was, untuk membangun negeri sendiri. Tim sepakbola mereka sendiri saja sudah lebih baik prestasinya daripada timnas PSSI kita. Semoga mereka bisa berdamai dengan diri sendiri demi kemajuan seluruh bangsa.

Senin, Maret 09, 2009

Why I Didn't Take Photography As A Side Income, Yet

The way jimmyD said it all here, sum the reason I won't take photography job offers that came to me, yet.

In fact, when it comes to pretty girl shooting, until much of the tech and craft stuff becomes intuitive, or automatic, you'll be spending far too much time focused on those things rather than visualizing the shot, composing the shot and, perhaps most importantly, gaining rapport and interacting with the model. (Which, if truth be known, are the things you should be spending most of your time doing while shooting glamour photography. Especially that last part about rapport and interaction.)
The larger part being me emphasizing it.

Well, that's how I felt -- among other things -- and I'm glad that I subscribe to his blog. I even want to thank him for putting down my thoughts into words so that all I have to do then is copied it here.

Thanks Jimmy!

Sabtu, Maret 07, 2009

Aku Sedang Geram!!!

Rasanya kesal dan geram sekali!!!

Aku tiba-tiba teringat kalau aku pernah dikatai sebagai pemalas dan beberapa hal lainnya yang mungkin memang ada benarnya tapi rasanya menyakitkan perasaan karena hal itu diungkapkan orang yang mencoba mengkritik tapi dirinya sendiri tak lebih baik dariku. Kalau seperti pepatah orangtua dahulu, "Gajah di pelupuk mata tak tampak, kuman di seberang ..." (lanjutkan sendiri).

Hari ini juga. Sabtu sore sekitar pukul 16:30 WIB aku masih harus di kantor. Setelah tadi siang juga dibilang bermacam-macam. Aku sudah mulai marah dan kesal. My God, I feel like destroying stuffs.

Kenapa rasanya orang bisa merasa berhak atas liburan weekend dan/atau privilege lainnya yang bisa melupakan liburan sementara gangguan dan masalah mampir semua ke aku?
Misalnya penyelia yang abai prosedur lalu saat menjadi masalah, pada Jumat malam pukul 22:00 aku ditelepon dan diminta memberikan solusi?

Kenapa banyak problem yang kadang urgent tapi diabaikan orang yang seharusnya bertanggung jawab sehingga tiba-tiba meledak menjadi masalah, harus ditangani olehku sementara yang bersangkutan masih ada dan seakan-akan dinilai, "Ya sudah. Kamu di sana lanjutkan saja kerjaan lainnya. Yang ini serahkan saja kepada si ________ (enter my name here)."

Kenapa ketika dokumen hilang; tagihan tak terurus; project terbengkalai; menentukan kualitas dan kuantitas material; project bermasalah teknis; project bermasalah administratif; dan sederet problem lainnya datang dan diharapkan aku selalu bisa memberikan solusi?

Aku geram karena kapasitasku memang tak sebesar itu.

Aku geram karena orang-orang yang karena pengabaiannya menjadikan masalah mampir ke diriku masih bisa menikmati liburan sementara aku yang sewajarnya memiliki privilege sama, malah tak bisa.

Aku geram karena aku harus berkali-kali mengingatkan sejawatku yang posisinya sama denganku di wilayah Indonesia timur untuk memenuhi kewajibannya, yang bila terjadi gangguan dan keterlambatan, atasan kami akan menimpakannya kepadaku.

Aku geram karena aku merasa hakku diabaikan tetapi kewajibanku ditambahkan semena-mena.

Ah sudahlah, mungkin ini karena aku terlalu subyektif saja.

Bahkan aku bodoh menuliskannya di sini sehingga kalian bisa baca.

Jumat, Maret 06, 2009

Day 65: I Reserve The Right!

Here is my claim:

I HEREBY STATED THAT I RESERVE THE RIGHT TO SAY THAT LIFE SUX.
That is, Your Life.
Mine's fine.
Hee hee...

Senin, Maret 02, 2009

Day 60 +1: Another Day, Perhaps?

Today I spent a lot of time fixing the quantity of requirements for our Belitung projects. They already fell so much behind schedule. What can I say, the logistics kind of stalled that really made these projects like unwanteds.

Maybe because the telecommunication operator that previously want to upgrade their signal coverage quality was having a bad year with the loss around some billion rupiahs so they decided to delay or stop ongoing projects to cut loss. Or that's what I think they did.

But my job still require me to post update to the intranet for the work so I did. Then I decided to play Travian, instead of my honest and good intention to start learning 3D CAD and CMS and open source image editor.

Admit it, I am lazy.

Maybe I'll start learning those software tomorrow?