Sabtu, April 26, 2008

Take-Over Projects

Mungkin aku akan bercerita tentang salah satu project di mana aku pernah terlibat di dalamnya. Saat itu, sebuah menara telekomunikasi milik sebuah perusahaan besar mengalami stagnasi dalam pekerjaan konstruksinya. Entah kenapa perusahaan yang pertama kali menjadi pelaksana pekerjaan tersebut berhenti dan meninggalkan keadaan lokasi dalam kondisi seperti ini:



(sudut belakang shelter BTS operator)



(sisi belakang situs)



(kondisi dalam situs dilihat dari sudut kiri depan)



(kondisi dalam situs dilihat dari depan)



(situs tampak depan)



(menara telekomunikasi yang telah dicat)


Jadi, kami deploy tim sipil untuk pengerjaan pemasangan pagar dan outdoor grounding dan tim instalasi M/E untuk keperluan indoor shelter operator. Termasuk juga pemasangan AC unit dan alarm pagar.



(instalasi mekanikal elektrikal outdoor shelter BTS operator)


Tentu saja, karena saat itu pekerjaan masih bertahap -- dengan konsentrasi mengejar target RFI -- jadinya pagar situs belum dicat.



(landscape situs dari sudut belakang view ke pintu akses)



(landscape situs dari sudut belakang view ke arah shelter BTS operator)



(landscape situs dari posisi pintu view ke arah shelter BTS operator)



(situs tampak depan saat pagar belum dicat)



(close-up pagar)


Kemudian tentu saja finishing pagar dengan penggunaan cat sesuai spesifikasi, yaitu Dulux Weathershield.



(pengecatan tembok pagar)


Dan tidak lupa, semua menara telekomunikasi dan struktur bangunan tinggi harus ditanahkan dengan sebaik-baiknya.

Untuk itu memang lazimnya digunakan material pentanahan (grounding) dari bahan tembaga -- yang sialnya justru kemudian menjadi incaran para pencuri karena harga jual per kilogramnya yang cukup tinggi. Tapi tentu saja spesifikasi harus diikuti karena faktor keamanan perangkat dan struktur adalah yang paling utama.



(copper stick rod panjang 6 meter penyambungan dengan sock-drat)



(instalasi jalur grounding penangkal petir dari puncak menara)



(instalasi jalur grounding penangkal petir (zoom-in))


Kemudian karena setiap "kaki" menara juga harus dihubungkan dengan sistem pentanahan situs secara keseluruhan, jadilah kami pasang juga jalur kabel tembaga yang diintegrasikan ke perimeter site di bawah tanah. Semuanya, sekali lagi, adalah demi keamanan situs.



(instalasi jalur grounding ke "kaki" menara)



(instalasi jalur grounding ke "kaki" menara selesai dilas)



Tentu saja lingkup pekerjaan kami termasuk instalasi mekanikal elektrikal di dalam shelter milik si operator. Sesuai gambar rencana, kami memasang lampu TL di plafon shelter, juga alat pendeteksi panas dan asap. Semua sistem alarm itu tentu saja dihubungkan ke perangkat RBS operator via semacam terminal box sehingga bila terjadi sesuatu yang memicu alarm aktif, perangkat radio akan mengirimkan sinyal ke kantor pusat pengendali operator. Ini biasanya akan menyebabkan seseorang ditelepon dan secepatnya mencek kondisi situs yang mengirimkan sinyal tersebut. Entah itu malam atau siang hari, cerah atau hujan badai. Merekalah tim pemeliharaan.



(indoor lamp, smoke detector, heat detector)



(alarm box)


Untuk mempertahankan suhu di dalam shelter agar kerja perangkat radio bisa optimal, kita tentu saja harus mengatur suhu dalam batas yang wajar dengan batas operasional. Kami memasang unit pengatur suhu udara (biasanya dua buah) dan untuk sirkulasi udara dipasang ventilasi yang biasanya tertutup bila kipas pembuangan tidak menyala.



(AC indoor unit, thermostat pada RBS, dan air inlet)


Kipas pembuangan menyala jika suhu di dalam shelter dideteksi oleh thermostat lebih tinggi dari (biasanya) 26 derajat Celcius. Dengan menyala otomatis menggunakan daya dari batere perangkat radio operator, suhu dalam ruangan tetap berada dalam kisaran suhu optimum operasional. Biasanya ini terjadi ketika listrik dari sumber daya utama -- PLN atau genset -- mati sehingga pengatur suhu tidak berfungsi. Kita semua kan tahu kalau perangkat listrik terlalu panas akan menyebabkan melelehnya bahan-bahan plastik disusul percikan bunga api dari kabel-kabel listrik yang terbuka. Percikan api menyambar bahan yang mudah terbakar menjadikan munculnya kobaran api lalu membakar dan menghanguskan segala barang.

Tentu saja tidak ada seorangpun yang mengharapkan itu akan terjadi.

Setelah pekerjaan take-over ini selesai, tibalah waktunya untuk serah terima pekerjaan diikuti dengan penagihan bayaran ke perusahaan pemilik menara!

Puasnya bila pekerjaan kita sukses.



(tampak depan situs)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

what is it?