Selasa, Juli 08, 2008

"Darah Itu Merah, Jendral!"

Aku jadi teringat sebuah film tentang G30S yang menceritakan awal dari bagian kelam sejarah Republik Indonesia. Tidak, kita bukan akan membahas sebuah film, tidak juga membahas tentang sebuah episode dalam sejarah negara kita. Ini hanya menjadi pembuka yang berbeda dari salah satu proyek yang aku tangani.



Kami melaksanakan pekerjaan perkuatan pondasi menara telekomunikasi di Garut, Jawa Barat. Pekerjaan ini adalah karena menara tersebut hendak digunakan oleh multi-operator. Pondasi yang ada sendiri adalah berupa pondasi rakit yang sebagian muncul di atas permukaan tanah. Yup, ini adalah raft foundation for triangle self-supporting tower.

Nah, pada saat kami melaksanakan pengeboran ke dalam tanah, kami menemukan fakta kalau daerah tersebut bukanlah tanah berbatu melainkan (lebih tepat disebut) batu bertanah. Dari duabelas titik yang kami bor, SEMUANYA banyak mengandung batu. Selain batu, muka air tanahnya juga cukup tinggi. Pada kedalaman kurang dari dua meter, air sudah mengucur dan mengisi lubang-lubang pengeboran tersebut.

Pelan-pelan, tenaga pekerja kami masih mampu mengeluarkan bongkahan-bongkahan batu tersebut dengan cara memecahkan dengan linggis; mesih jackhammer, dan bor mesin. Tetapi apa daya, batunya terlalu banyak dan besar-besar pula.



Untuk beberapa titik, kami bahkan harus memperbesar titik coring dan lubang bor sehingga memungkinkan orang masukdan mengeluarkan pecahan/bongkahan batu secara manual.



Cara ini, sayangnya, hanya efektif sampai kedalaman tertentu. Tentu saja, pada kedalaman di mana resiko longsor minim (kalaupun terjadi masih bisa menyelamatkan orang di dalam lubang dengan cepat); dan belum tergenang air tanah. Minusnya cara ini, lubang borpile itu diameternya lebih besar daripada desain sehingga tentu saja akan memperbesar volume beton yang dibutuhkan bila kami harus mengisi lubang-lubang tersebut dengan beton cor.

Lalu apanya yang mengingatkanku tentang film tersebut (berseting Lubang Buaya)? Ya tentu saja foto ini:



(mengeluarkan bongkahan batu cara manual pada kedalaman kurang dari 1,50m)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

what is it?