Senin, Januari 19, 2009

Rentang Selera Musik Kita

Seseorang pernah mencoba memahami sekelumit kepribadianku dari jenis lagu yang kudengar sehari-hari. Aku sudah bilang, rasanya tidak sesuai. Tapi dia tetap ingin tahu, jadi kukatakanlah apa adanya.

Sama seperti musik yang kudengar hari ini:
Dimulai dengan album Sanity/Insanity dari Killed By Butterfly (metal) dilanjutkan ke album Turn It On dari Gugun and The Bluesbug. Mungkin dilanjutkan dengan Kamar Gelap dari Efek Rumah Kaca. Kebetulan hari ini aku sedang ingin mendengar album dari artis-artis dalam negeri.

Saat itu orang tersebut kupersilahkan melihat playlist di Winamp komputerku, isinya antara lain:
Rammstein (Herzeleid, Mutter, Live Aus Berlin, Reise Reise, Rosenrot*), HIM, Atreyu, beberapa band metal lainnya, lalu pindah ke Enrique Iglesias(!), George Michael(!!), terus ke Norah Jones, Diana Krall, lalu ke Sheila On 7, Padi, peterpan dan beberapa band pop(?) lainnya.

Aku tertawa ketika dia mengakui hanya mengetahui beberapa nama artist yang ada di playlistku (terutama nama-nama terakhir kusebut). Kutanya, gimana mau tahu pribadi orang dari musik yang didengar? Aku mendengar banyak genre musik. Bagiku yang penting musiknya asyik dan bisa dinikmati. Aku tak terlalu peduli pada pengkotak-kotakan musisi berdasarkan jenis musik yang dimainkan.

Seleraku selalu mengalami perubahan. Ada yang sampai kapanpun tetap kusuka. Ada yang dulu sangat kusuka tapi sekarang tidak lagi. Ada yang dulu aku tak bisa mengerti tapi sekarang bisa kunikmati (tapi mungkin masih tetap belum kumengerti he he...). Begitulah. Aku mendengar musik juga dipengaruhi mood. Ketika aku ingin semangat maka akan kuputar lagu-lagu yang bertempo cepat dan bisa memacu adrenalin. Ketika aku ingin santai aku memutar lagu semisal Bunga Citra Lestari (ha ha!) lalu kalau aku ingin mengerjai orang aku putar dengan volume suara besar (misalnya) Kangen Band lalu kutinggal. He he he...

Yang jelas selera kami berbeda karena dia gemar lagu pop dan lagu rohani. Aku? Gemar lagu duniawi.

Note:
* sampai sekarang aku belum punya album Sehnsucht, bukan tidak ketemu tapi sayang rasanya keluarin duit beli album seharga 1/4 juta rupiah! kan masih ada kebutuhan-kebutuhan lainnya yang lebih mendesak...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

what is it?