Rabu, September 01, 2010

Baiklah

Sekali lagi aku dibuat makan hati.

Betapa menyenangkannya, ketika aku diberi tugas dan tanggung jawab yang tak lengkap dan saat meminta kejelasan, yang kudapatkan malah wejangan yang berubah jadi perdebatan.

Ketika aku memprotes bahwa persoalan yang sama terjadi dan terjadi lagi, bahwa petugas lapangan mengabaikan dan cenderung tidak peduli, karena tak ada evaluasi dari kantor, malah dikembalikan ke aku sebagai pihak yang bersalah tak melakukan evaluasi pekerjaan.

Uh, you are the boss. Kenapa aku yang evaluasi? Memangnya apa yang kau lakukan di dalam ruanganmu memanggil orang-orang yang baru balik dari proyek? Menghisap pipa perdamaian?

Lagipula kenapa aku yang harus mengevaluasi pekerjaan bila saat pekerjaan berlangsung, berkali-kali aku "dipotong" dari hierarki pengambilan keputusan? Lalu berkali-kali pula pemberitahuan dan pengaturanku di-counter tanpa melalui pemberitahuan sebelumnya dan tak pernah aku diberitahu sampai ketika aku menanyakan hal tersebut kepada orang di lapangan? Lupa ya?

Sampai sekarangpun masih terjadi bahwa keputusan dan informasi yang di-bypass tak melibatkan aku. Berkali-kali pula saat aku mengatakan "A", diubah menjadi "B" tapi bukan aku yang diberi tugas memperbaikinya. Harus dirimu sendiri yang menyampaikannya.

Intinya: if you're continually undermine me and my position which you entitled to me, how could you blame me for not having adequate kewibawaan?

Bukankah kamu sendiri yang mensabotasenya? Kamu itu tak adil dan kamu tak sadar kamu tak adil atau kamu tak peduli bahwa kamu itu tak adil. Bila kamu tak memberikan penghargaan yang wajar di depan anak buah sesuai pangkat yang kau berikan padaku, berkali-kali pula, menurutmu anak buah itu akan menghargaiku atau tidak?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

what is it?