Senin, Februari 09, 2009

Tentang Sebuah Keputusan

"Bukan itu, gue takut buat ngambil keputusan. Gue takut keputusan yang gue ambil itu ternyata salah."
"Tapi kalau kamu tak mengambil keputusan, gimana kamu bisa tahu keputusan yang kamu ambil itu salah atau malah benar? Bukannya kamu harus mengambil keputusan, setelah itu kamu baru tahu itu salah atau benar?"

Sepotong pembicaraan yang terjadi beberapa waktu yang lalu, di pagi dingin di saat semua orang masih lelap tertidur, kecuali beberapa orang saleh yang ingat keharusan sholat lima waktu, yang berjalan melintasi tempat kami duduk, dalam perjalanan mereka ke mushola (diberkatilah mereka dan ibadahnya).

Lalu aku biarkan dia berdebat dengan dirinya sendiri. Kubiarkan dia mempertimbangkan semuanya, pilihan-pilihan yang tersedia dan konsekuensi masing-masing dari pilihan itu. Kubiarkan dia mengambil keputusan untuk dirinya sendiri. 

Karena, itu adalah hidup dia pribadi.

Bagiku, apa yang bisa kulakukan untuknya sudah selesai.

Kita hanya tahu keputusan kita itu salah atau benar hanya setelah kita kita memutuskannya, bukan sebaliknya.

Yang bisa kita lakukan setelah memutuskan, hanyalah belajar dari kesalahan -- atau kebenaran -- dari keputusan yang telah kita ambil karena hanya dengan itu kita bisa menjadi lebih baik. Kita bisa meneruskan hidup. Kita bisa mendapatkan kebahagiaan yang kita mau.

Untukmu, kau tahu siapa dirimu biarpun kurasa kau tak akan pernah membaca tulisanku di sini, kuharap kau sudah mengambil keputusan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

what is it?