Kamis, Januari 21, 2010

Tentang Pilihan

Banyak pilihan tidak selalu membuat segalanya lebih mudah—tidak ada pilihan lain jauh lebih mudah, meski ketiadaan pilihan bagaikan suatu nasib yang memaksa kita untuk pasrah. Namun, bagaimana kalau kita tidak usah memilih saja? Meski hanya ada satu pilihan di depan kita?

Cuplikan dari Nagabumi I: Jurus Tanpa Bentuk karya Seno Gumira Ajidarma di atas membuat aku sadar betapa menyenangkannya bisa membaca buku yang kupilih sendiri karena menarik minatku. Bukan sebuah buku yang dipilihkan dan diharuskan oleh sebuah bentuk otoritas dimana pada akhir rentang waktu yang diberikan itu proses membaca telah harus selesai dan diakhiri dengan sebuah bentuk evaluasi.

Bukan berarti aku menentang metode pendidikan yang telah dijalankan di banyak negara selama banyak generasi. Aku hanya percaya bahwa memilih itu adalah hak. Namum memilih itu juga bisa menjadi sebentuk kewajiban.

Ada orang yang merasa bahwa hak untuk memilih itu justru memberatkan lalu mendelegasikan kegiatan memilih itu pada orang lain. Gampang. Bila dirasakan tidak sesuai dengan keinginan awal, saat rasa menyesal mempercayai orang lain untuk memilihkan mulai timbul, saat tak menyenangi implikasi logis dari pilihan itu memberatkan hidup, paling mudah adalah menyalahkan si pemilih yang telah menyeret pribadinya ke dalam semua ini.

= = = = =

Sudah malam. Sudah waktunya memilih, terus menulis atau beristirahat. Aku pilih yang kedua.

Rabu, Januari 20, 2010

Tak Mudah Menjalani Hidup

Begini teman: Kupikir daripada mengkomposisi sebuah post yang lengkap dan (biasanya) cukup panjang, kenapa tidak membuat sebuah post pendek/singkat/padat yang memang mungkin tak mencakup seluruh hal yang ingin kusampaikan, tapi setidaknya dengan cara itu update yang kulakukan akan lebih rutin?

Seperti yang kutulis sekarang tentang menjalani hidup sebagai seorang blogger. Aku memang berniat membuat website pribadi, tetapi yang menghambatku adalah selain teknik atau cara apa membuat konten, tema apa yang akan jadi garis utama atau benang merah website itu? Fotografi? Sudah banyak profesional yang membuat blog yang jelas-jelas banyak dikunjungi. Jadi apa yang bisa kutawarkan dalam website pribadiku tentang fotografi? Kurasa tak ada.

Jadi apalagi yang bisa kutawarkan dan membuatnya menarik? Aku tak tahu dan untunglah aku belum menyerah untuk mencari tahu dan mempertimbangkan apa isi website pribadi tersebut. Sayang sekali hambatan kali ini adalah selain keterbatasan alat (laptop rusak) dan aksesibilitas (tak punya modem pribadi), waktu yang tersedia untuk mempelajari cara pembuatan website juga terbatas karena pekerjaan sudah mulai ada denyut kesibukannya.

Omong-omong, aku perlu mengecek ke bagian keuangan, apakah urusan pajak pribadi sudah diurus? Apakah SPT sudah diisi dan dilaporkan? Bila sudah, mana salinannya? Bila belum, kapan mau dilaksanakan?

Selasa, Januari 19, 2010

No Change (?)

Been doing a lot of reading and thinking lately, plus seeing successful persons, made me realize that those whom people looked up to are those who were -- and still are! -- persistent on reaching and achieving their goals.

And of course, "The Vision".

It's like they see what they want to be in the future and then set out to attain it.

But not me. I've live more than a quarter of a century and still I felt that my life is just so-so. There were times when I looked myself in the mirror and dislike what I see there. Ain't that pathetic?

Seemed like an inherent thing in me, setting goals but doing nothing to achieve any. Now, after all these times, precious, unreversable stream of wasted resource, suddenly I'm dragged to harsh realities:

TIME WAITS FOR NO ONE

especially for people like me.

Senin, Januari 18, 2010

... dan kita kan s'lalu bertahan dan melawan!

Hari ini kepalaku terasa sakit sekali. Yah, namanya juga pekerjaan, mana mungkin dapat tugas yang selalu terasa mudah dan gampang diselesaikan. Itu kan cuma mimpi basah di siang bolong seperti kaus yang biasa kupakai saat tidur malam hari. Sama bolongnya, maksudku.

Nah, sekarang sudah sore hari dan akhirnya aku merasa bisa bersantai sejenak karena keharusan mengirimkan laporan dalam format .pdf telah selesai dilaksanakan biarpun seperti biasanya peta lokasi, layout lahan, sketsa kontur dan potongan, masih belum selesai dibuat dan diikutsertakan. Tapi sudahlah, setidaknya informasi ukuran, harga, dan foto-foto telah dimasukkan dan berarti telah berhasil dikirimkan.

Sekarang tinggal bersantai sejenak sebelum besok mulai lagi "berperang" melawan kekakuan program CAD untuk membuat gambar-gambar yang belum berhasil diselesaikan oleh seorang "kura-kura pembawa bencana". Apapun yang terjadi besok, sebaiknya malam ini kulalui dengan santai bersama buku yang tepat menghibur.

Aduh! Baru ingat kalau lampu kamar sudah mulai meredup. Masih cukup terang tidak ya untuk membaca?

Minggu, Januari 17, 2010

Kesalahan Yang Sama

Rasanya seperti baru saja melakukan kesalahan yang sama. Keahlianku yang paling baik bisa kulakukan adalah membuat orang lain kecewa. Begitu ahlinya, sampai aku bisa mengecewakan diri sendiri dan tak mampu memperbaiki keadaan.

Betapa tidak? Keinginan orangtua sendiri yang menggebu-gebu, dengan ide "cemerlang"-nya, hanya punya satu tujuan: membahagiakan anak sendiri. Tapi apa yang aku lakukan? Aku menunjukkan kekesalanku dengan cara yang... Memangnya ada cara penolakan lainnya yang bisa tak menyakiti hati?

Sampai sekarang kalau diingat lagi aku jadi merasa sangat bersalah. Aku bisa merasakan kekecewaan dalam suaranya, seperti kekecewaan dalam suara orang-orang lain yang telah kukecewakan selama ini.

Aku sibuk dalam beberapa hari ini sehingga tak lagi ada update blog. Lalu aku post sesuatu yang semuram ini. Aku tak tahu mau bicara kepada siapa dan yang aku tahu hanyalah menuliskan saja. Aku memang tak pernah bisa menyampaikan pendapat secara lisan dengan baik.

Selalu saja. Aku. Keras kepala. Menyakiti. Orang yang sebenarnya menyayangiku.

Rabu, Januari 06, 2010

Hari Yang Aneh

Bukan, aku bukan hendak bercerita tentang sebuah acara reality show di sebuah stasiun televisi swasta, dimana seorang selebritis atau yang dianggap selebritis dikerjai oleh tim HYA dalam satu hari sehingga si korban terpancing emosinya.

Yang kumaksud dengan hari yang aneh adalah pada hari ini aku merasa tidak enak badan seperti akan demam. Tapi anehnya, sebagian pikiranku berkata kalau saja aku melakukan suatu aksi apa saja maka "demam" ini akan sembuh. Seperti ada dorongan naluri untuk melakukan kerja fisik yang akan menghabiskan energi dari dalam tubuh.

Pernah membayangkan kalau kita merasa mendapatkan dorongan untuk berbuat sesuatu? Misalnya bila kita melihat orang kesusahan di jalan lalu kita memutuskan untuk membantu orang tersebut? Yang bila tidak kita lakukan maka ada semacam perasaan bersalah, atau menyesal, atau apalah yang membuat kita tidak lagi merasa nyaman? Dorongan seperti itulah yang ada sekarang ini, begitu kuatnya mendesakku untuk melakukan sesuatu, apa saja!

Ada beberapa hal yang memang ingin aku lakukan, termasuk juga seperti yang kutuliskan pada posting pertamaku tahun ini. Tapi entah kenapa melakukan hal-hal lain terasa lebih menarik. Namun saat melakukan hal-hal menarik tersebut entah kenapa aku merasakan tekanan untuk bertindak! Beraksi! Apa saja!

Semakin aku berusaha menekan dan mengabaikannya, semakin besar tekanan itu dari dalam diri, bagaikan ada sesuatu yang menghangat dan makin panas dari dalam perut terus naik ke rongga dada dan menuju ke kepala. Seperti ada adrenalin yang mempercepat detak jantung. Tapi itu aneh karena saat ini aku sedang duduk di ruangan yang tenang dan senyap dan hanya berkutat dengan diri sendiri, pemikiran dan ide sendiri, tak ada yang mengajak interaksi dan tak ada unsur dari luar yang aku tahu berusaha memecah konsentrasi.

Aaaaaarrrrggghhhh.... Aku rasa sebaiknyalah aku pergi dulu keluar mencari makan siang. Mungkin jawabannya akan kutemukan di jalanan.

Selasa, Januari 05, 2010

Bimbingan, Peringatan, atau ...?

Dalam beberapa hari terakhir, sejak 2010 ini, dengan anehnya aku bisa tiba-tiba menyenandungkan beberapa bagian dari Mazmur 23 yang paling kuingat. Setelah mencoba melihat sumber, ternyata bagian yang kunyanyikan (senandungkan?) adalah sekitaran ayat 1-6 dari Mazmur 23 tersebut.

Buat yang tidak tahu, buku Mazmur bab 23 adalah bagian dari kitab Perjanjian Lama, yang biasanya dibacakan seorang pendeta saat upacara penguburan penganut agama Kristen.

Itulah hal yang mengkuatirkanku:
tanpa sebab dan pemicu yang jelas, aku menyanyikan kidung penguburan, yang sepertinya kunyanyikan untuk diri sendiri. Dengan penuh penghayatan.

Kalaupun aku berusaha mengatakan pada diri sendiri kalau tindakan itu adalah buah dari pikiran melantur ke mana-mana, kenapa Mazmur 23? Ada banyak lagu rohani maupun duniawi. Tapi kenapa lagu itu?

Apakah itu alam bawah sadarku yang memperingatkanku? Atau hendak membingku? Atau apa?

Senin, Januari 04, 2010

New Year, New Post, New Attitude... Or Not.

This is the first day at work in the year 2010. This is my first post in the year 2010 (as far as I can recall). This is (I hope it will be) a new start for myself.

This is my target: self-promoting on the web via my personal website.

Well, pretty loose target since I got 361 days left to achieve it. A lot of time to spend reading and experimenting and choosing my CMS of choice.

Why I didn't just use this as my template and set up everything (including my domain name) to it?

Simpler and a lot faster.

Yeah, maybe you're right. Maybe I am too lazy to do anything right and simple. I read all the tags and documents that easily accessed and I still haven't grasp it firmly. I am stupid. Or maybe I need an internet connection from my room (I haven't got any). You see, I have problem concentrating on this personal matter at work and it'd be inappropriate to do so. Wouldn't you agree?

As "new attitude" that I wrote in the title.. Maybe not.