Kamis, Agustus 14, 2008

Pelajaran dari "WALL-E"



Ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dari film animasi terbaru PIXAR: WALL-E
WARNING: contain spoiler -- bila belum nonton dan ingin menonton, disarankan untuk tidak melanjutkan membaca.

01. Consumerism Kills
Manusia (terutama bangsa Amerika) menghancurkan bumi karena konsumerisme. Bumi dipenuhi sampah sehingga semua mahluk hidup bisa dikatakan musnah kecuali sebuah tumbuhan fotosintesis dan seekor kecoa.

02. Insect Rules The Earth
Karena tubuhnya yang kecil dan jarang terlihat, kita sering mengabaikan serangga dan menganggapnya tidak ada -- sampai ketika kehidupan kita terganggu oleh mereka (misal: nyamuk yang menggigit). Padahal sebelum manusia modern (baca: kita!) ada dan setelah manusia tidak ada lagi, serangga tetap menguasai bumi, setidaknya spesies kecoa yang bahkan bisa hidup di lingkungan ekstrim di mana binatang dan manusia tidak ada yang mampu.

03. Technology is A Double Edge Sword
Memang kemajuan teknologi mempermudah hidup kita -- siapa sih yang tidak mau duduk santai di hover-chair dan tidak perlu jalan kaki jauh-jauh (terutama saat liburan)? Tetapi kemajuan teknologi juga bisa mengisolasi kita dari interaksi antar manusia secara langsung. Dibanding video call, tentu interaksi yang diperoleh akan lebih intensif bila langsung bertatap muka. Keasyikan dengan teman-teman di jaringan virtual juga membuat kita mengabaikan keindahan di sekitar kita, bahkan dalam bentuk yang sederhana sekali seperti pemandangan bintang di langit.

Tetapi ada beberapa hal yang janggal, seperti:

04. Make Babies -- With No Sexual Activities Involved
Tanpa interaksi antar manusia, dari mana datangnya selusin bayi itu? Cloning? bayi tabung?

05. Earth Is Populated Only By Americans
Okay, bumi ditinggalkan karena tidak layak huni. Semua umat manusia pergi keluar angkasa untuk mengungsi dari bumi yang dipenuhi sampah. Tapi gambaran yang kita lihat hanyalah satu bangsa (Amerika? atau bangsa Buy N' Large) yang mengevakuasi dirinya. Bagaimana dengan bangsa Cina? India? Hell, how about us Indonesian???

06. Large Omni-Corporation Are Evil
Demi mengejar keuntungan, mega-korporasi seperti Buy N' Large (yang juga digambarkan sebagai sebuah bangsa - mungkin United States of America yang sosialis?) menyediakan dan menganjurkan konsumsi dan lebih banyak konsumsi. The result: unhabitable earth.

Sehingga pada akhirnya, walau film ini sangat menghibur dan cocok untuk semua jenis umur, pertanyaan yang masih ada di dalam kepala adalah:

Apa maksud tim pembuat film ini?

Sebagai pernyataan bahwa manusialah yang bisa menghancurkan bumi tetapi hanya manusia jugalah yang bisa menyelamatkannya?

Bahwa kita hanya punya satu bumi -- thus, nowhere else to go?

Atau kalau kita bisa punya robot pembantu, hidup akan jauh lebih mudah? Atau jalan ceritanya hanya sekedar satire saja?

Yup, ini film yang menghibur. Tetapi kupikir ada banyak hal yang tidak secara eksplisit dikatakan di dalamnya.

Terserah kita -- para penonton -- untuk memaknainya sekehendak hati.

In the meantime, it's time for lunch. I guess I'll grab Wendy's Big Classic Double Burger, upsize it, plus two scoops of ice cream.

LOL!

ADDED: Please stay for the credit title, you'd see funny pixelated animation plus a good song from Peter Gabriel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

what is it?